Sabtu, 04 Juni 2016

Selasa, 01 Desember 2015

Bahasa Alam, Bahasa Tubuh


Malam ini ku dapati hujan
Tak seperti biasanya
Mungkin ada rindu bintang disana
Rindu akan datangnya pelangi
Semoga ia dipertemukan malam ini
Harapnya..

Hai apa kabar ia disana?
Masihkah ia seperti namanya
Yg kudapati kala pertama jumpa
Serta kenangan 3 hari tuk slamanya... 

22.23; Cikasungka, 22 November 2015 
----------------------------------------------------------------------------------------------

Kadang saya pun menjadi bingung
ketika hati ini begitu keras akan suatu perasaan yang semu,
seperti pertemuan jurang-jurang yang sulit untuk dilalui,
seperti siang dan malam yang tak mungkin bersatu, 
atau kedatangan bintang ditengah hujan. 

Inilah manusia yang mempunyai hati..
dari sang pencipta yang mencipta hati… 
dan kelak (Ia) pula yang menyatukan hati..

05.54; Belanak12, 30 november 15
----------------------------------------------------------------------------------------------

Senja begitu bermakna bagi sang pujangga,
namun tidak kala kau ada didepan mata..
oh tidak tubuh ini rusak oleh virus kekaguman-mu

00.00; Belanak12
----------------------------------------------------------------------------------------------

Setiap hari ada kehalusinasian
yang terjadi antara pagi menjelang tidur dan siang menjelang bangun
seperti obat bius yang meradang masuk kedalam otak 
kemudian mentransfer melalui syaraf-syaraf
menggejolak tubuh yang tak mampu menolak

semua tubuh membicarakan namamu
tak terkecuali,
ah mungkin ini hanya halusinasi..
----------------------------------------------------------------------------------------------

@irdanbfc



Selasa, 10 November 2015

Lahirnya Kabut Putih (Part 2)

Assalamu’alaikum..
Sebelumnya udah gua ceritain kan gimana pendakian pertama gua dan kawan kawan.. mungkin gak begitu detail ya tapi seengganya udah ngasih sedikit gambaran. Tapi klo lu emang penasaran sama detail keseruan dan kekonyolan gimana pendakian pertama kita lu bisa ketemu gua nanti bakal gua ceritain asal kuping lu siap nampung ocehan gua yang gak penting..dan bakalan lebih asik lagi kalo ceritanya di tempat dingin sambil ngopi cantik haha. Tapi tetep kok masih cantikan dinda (red: S.O.S) kok haha ah sudahlah.
Pendakian selesai dan kita sampe di basecamp dengan selamat tanpa ada kendala apa-apa. Semuanya mengucap rasa syukur karena ini pengalaman baru dan bener bener baru aja kita lewatin.. yoii.
Di basecamp ternyata udah ada yang nungguin yaitu si pemain cadangan (Maul). Karena kalo gak ada dia motor kita jadi kurang. Perjalanan gak berhenti begitu aja. Gua dan kawan kawan mengadakan kunjungan lagi ke rumah kang haji (faqih) tapi lebih enak ewok aja soalnya jenggot lebih mendominasi dari pada muka (haha pisss). Karena kata dia dirumahnya abis ada syukuran.. itu tandanya disana banyak makanan. Yeaay. Kan pas tuh biasanya klo abis naik gunung selera makan meningkat. Makanya salah klo bilang abis naik gunung berat badan lu bakal turun.
Berangkat lah kita ke rumah ewok yang gak jauh dari kawasan pulosari kira kira setengah jam kita sampe di rumahnya. Dirumah ini lah babak baru dimulai.. di ruang tamu yang beralasan tiker dengan suguhan makanan sisa syukuran ditambah kopi sama teh beuuhhh nikmat coyyy.. iya lah nikmat orang Gratis ... coba kalo bayar, gua udah pulang duluan. Hhaha becanda. Sembari menikmati hidangan, ajang rumpi kembali bergelar dengan gaya ibu-ibu rempong arisan. Ceng-cengan mulai mewarnai jalannya pertandingan. Tapi yang paling apek ya tetep si nizar.. haha. Masih pada inget kan sama kata kata “yaelah kepeleset juga nyampe”.. gara gara itu udah abis dah doi..
Di sela obrolan yang makin gak karuan munculah ide buat bikin nama team pendakian kita. Sok iya banget padahal baru naik sekali. Tapi itulah kita sok iya haha dari pada sok imah. Obrolan kembali sengit karena buat nyari nama apa yang pantes dan bagus buat team kita.
Ada yang ngusulin Rumput Goyang dengan alesan di gunung banyak rumput yang suka goyang, ada lagi Kayu Bakar katanya kalo gak ada kayu bakar kemaren kita di pulosari gak bisa makan, ada lagi yang nyela Centong Kosan... haduh pada hypo nih otaknya. Gak kebayang klo itu Centong Kosan dijadiin nama team.
Pertandingan makin sengit waktu itu. Gocak menggocek nama terus terjadi sepanjang 2x45 menit ditambah water break karena cuaca hati yang gak mendukung. Akhirnya muncullah kata-kata KABUT PUTIH. Wowww. Luar biasaaahh.
Jadi gini, kata Kabut diambil dari penggalan puisi Soe Hok Gie yang berjudul “Sebuah Tanya”, jujur gua suka sama puisi-puisinya dan dari Dia (Gie) gua jadi mulai suka puisi. Isinya penggalan puisinya gini :
(kabut tipis pun turun pelan-pelan
di lembah kasih, lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri
melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
.
jadi singkatnya gitu dah sebenernya sih gak singkat. Nah klo kata Putih itu cuma karena Kabut warnanya putih haha udah gitu aja.
yaa pada akhirnya dua kata ini “Kabut dan Putih”. Sebuah nama yang dipilih setelah begitu panjang perdebatan yang gak penting dan gak bakal merubah dunia persilatan si Maul. Kata yang begitu bermakna karena kehadirannya sama seperti dia menyambut kehadiran kita ditengah hutan. Menjadi sebuah teman perjalanan sepanjang ketidakbiasaan, di setiap langkah yang begitu panjang dan di setiap istirahat di sela perjalanan.. huhuhu keren dak kata katanya..
Ya seperti itulah.. kita belajar dari ketidaktahuan dengan modal nekat yang klo salah sedikit berujung fatal. Tapi kita manusia punya akal yang pasti berfikir untuk lebih baik kedepan. Di Pulosari kita dikenalkan, disana pula kita dibesarkan dan disana pula kita diajarkan oleh alam.
Terimakasih Tuhan, terimakasih Gn. Pulosari, terimakasih teman-teman perintis (faqih, toni, amyr, nizar, ibnu,wahyu,maul) langkah kita kala itu menjadi wujud awal eksistensi kita sekarang ini. “KABUT PUTIH” (TEMAN SEBUAH PERJALANAN).

 penggalan kisah kita yang masih tersisa :
Gua sama Tony lagi masak pake kayu bakar dan itu si Amir lagi tidur di tiker gelaran

Penampakan kawah pulosari



 Curug Putri obat penghilang perih

 udah ah gituu aja..
 Wassalam... 

By: @irdanbfc

Minggu, 08 November 2015

Lahirnya Kabut Putih (part 1)

Mungkin banyak yang penasaran kenapa nama nya Kabut Putih dan apa makna dari kata yang begitu ngehits seantero Cilegon itu hahaha (iya kali dah). Karena nama yang besar gak akan terlahir tanpa cerita yang dibesar besarkan jadi makanya gua tulis cerita ini biar gak ada dusta diantara kita.

Kalo Soekarno butuh 10 pemuda buat mengguncangkan dunia, kita cuma butuh 2 kata "KABUT PUTIH" asikk. haha. awalnya pengen satu kata tapi pas imam nyuruh "luruskan dan rapatkan barisan" eh si T sama si P malah cuek aja. ya gitu dah jadi nya mereka berdua ldr-an.

Oke ini kisahnya,
Balik lagi ke Soekarno yang kata nya dia butuh 10 pemuda tapi apa daya waktu itu kita cuma bertujuh itu juga plus satu pemain cadangan. Gua (@irdanbfc), toni, faqih, amir, ibnu, wahyu, nizar sama maul (si pemain cadangan). nanti bakalan gua kasih tau kenapa dia pemain cadangan.
Pas lagi ujian akhir semester 4 sebelum liburan lewat obrolan kecil yang mirip ibu ibu rempong lagi arisan akhirnya lahir lah seorang anak eh wacana buat ngadain trip bareng yang awalnya ke Subang. tapi karena pada rempong, isi kantong kosong, pahlawan pada melancong akhirnya trip diubah ke Gn. Pulosari. puncak tertinggi kedua di Banten..(waktu itu sih gua belom tau)

Naik Gunung coy.. jujur sebelumnya gua belom pernah naik gunung apalagi ngeraba gunung sama sekali beloom.. ehh. tapi karena penasaran yang kuat boleh lah dicoba. apalagi waktu itu si nizar bilang "yah ke pulosari mah ke peleset juga nyampe". sombong kali dia orang. jgn ditiru nih yang kayak gini haha..

Jumat pagi sekitar jam 10an, 28 Juni 2013 dengan modal seadanya, pengalaman gak ada, peralatan apa adanya berangkat lah kita (8 orang pemuda) dari kontrakan lama di keserangan menggunakan motor. waktu itu jalur yang digunakan menuju basecamp via anyer-carita. Disela perjalanan gak lupa kita sempetin sholat jumat sembari makan siang dipinggiran mesjid. Di lanjut kunjungan ke rumah bang Maul didaerah pandeglang yang nama kampungnya gak mau disebutin, katanya takut riya. Abis puas ngejarah makanan buat perbekalan  lanjut kita ke basecamp gn. Pulosari. waktu itu cuaca kurang mendukung ditengah jalan kita kena hujan. alhasil  baju basah, celana basah, mata merah, bibir pecah-pecah waspadalah waspadalah haha becanda becanda.

Sampe basecamp kira kira jam 3 sore. langsung kita mendaki. tapi ada satu orang yang gak ikut yaitu si Maul yang katanya mau ngelatih silat. Jadi kita cuma bertujuh (makanya dia gua sebut pemain cadangan). Dengan langkah pasti diiringi doa yang di pimpin kang haji (faqih) pendakian itu dimulai. yeaaah. Pendakian pertama gua nih coy.. sama temen temen gua juga haha.
oh iya saking pertama dan polosnya kita, tadinya tuh keatas mau bawa gitar.. ahaha gak patut nih di tiru. kan kasian penghuni hutan juga butuh ketenangan jangan kita ganggu sama suara suara bising yang gak jelas. Dan terkadang gua masih suka nemuin orang kegunung yang bawa gitar..  tapi karena waktu itu dilarang oleh petugas disana akhirnya itu gitar gak kita bawa.

Udara dingin kondisi trek licin karena abis diguyur hujan ditambah kabut putih yang kadang pekat menjadi cerita baru sore itu. Letih, lelah, lesu, lunglay, mata merah, bibir pecah-pecah haha eaa...eaaa..(callback) pokoknya waduuuhhh naik gunung berat cooyyyy. bukan perkara mudah yang katanya CUMA KEPELESET JUGA NYAMPE... itu hoaxxsss. haha sorry nih jar bajry.. abisnya dia yang bilang gitu. Gara gara itu tuh dia jadi bahan cengan selama perjalanan haha rasain tuh jar. udah mah sering skip lagi duuhh ahh. tapi yang namanya team kita harus solid coy, harus saling menjaga dan membantu.. 
Lama mendaki entah udah berapa jam ampe cuaca berganti malam kita masih juga di perjalanan dan belom sampe kawah pulosari. jujur gua dulu takut banget coy pertama kali naik gunung. Udah mah gelap di dalem hutan ngeri aja tiba tiba ada hewan liar atau gak tau tau nongol cewek liar kan waduuuh bahaya.

Tapi dengan langkah kecil yang perlahan pasti akhirnya kecium bau kawah yang katanya pertanda klo udah mau sampe kawah pulosari. Alhamdulillah setelah berjam-jam gatau udah berapa jam sampe juga si tujuh pemuda yang gak lagi  mencari kitab suci di kawah pulosari.. inget banget waktu itu pada teriak teriak pas sampe kawah. gua sendiri teriak takbir "Allahu Akbar". padahal itu di kawah banyak orang. tapi karena gelap dan terharu  jadi ya mau apa lagi.. kita mah apa atuh cuma bisa begitu..

Singkat cerita karena udah terlalu panjang nanti males bacanya haha padahal mah udah capek ngetiknya... ya gitulah pertama kalinya mendaki semua serba apa adanya. yang masak cuma pake kayu bakar, alat masak masih pake panci kosan, tidur di tenda pake tiker gelaran, tidur juga sempit sempitan, malah sampe peluk-pelukan (aduh sama cowok lagi). Pokoknya serba keterbatasan, beda sama sekarang yang udah lebih sedikit paham. terkait alat-alat apa aja yang sesuai standar pendakian, persiapan apa aja yang kudu dilakuin dan lain lain dah. Tapi namanya pengalaman pertama serulah pokoknya. Kayak malam pertama gitu haha (katanya).

Pendakian pertama waktu itu Cuma sampe kawah pulosari doang karena kondisi kita yang gak sanggup lagi buat ke puncak. Haha lemah dah pokoknya. Klo kata pendaki tujuan utama bukan puncak, tapi tujuan utama adalah.... (isi sendiri aja ah). Siang itu kita semua turun setelah makan bareng. Enggak lupa mandi di curug putri yang airnya bersih dan seger banget. Pokoknya mantep ini curug buat ngilangin rasa lelah. Apalagi yang abis ditinggal wisuda atau di tinggal nikah sama pacar gua saranin buat mandi disitu. Dijamin dah bakal ilang tuh rasa perih.. haha tapi sesaat doang pas abis kelar mandi mah inget lagi. Emang dasarnya aja susah move on.

Sampe di basecamp kita semua mengucap syukur dan saling memaafkan udah kayak lebaran. Takut ada khilaf yang disengaja atau gak sengaja selama pendakian.
Nah belom kelar nih coy. Abis ini bakal gua ceritain gimana lahirnya nama Kabut Putih. Bersambung ke part 2 ya.. haha